Ridhamfirealarm – Pernahkah Anda berpikir seberapa penting sistem alarm kebakaran ? faktanya, masih banyak bangunan yang belum memasang fire alarm, padahal sangat berguna untuk keselamatan penghuni dan bangunan itu sendiri, lho.
Pemerintah Indonesia sendiri sudah menetapkan aturan instalasi sistem alarm kebakaran untuk setiap bangunan pada UU Nomor 4 Tahun 1982 tentang Pengamanan Kebakaran dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia dan Nomor: PER.02/MEN/1983, tentang Instalasi Alarm Kebakaran Automatik.
Komponen pada Fire Alarm System
Mungkin banyak dari kita yang berpikir bahwa sistem alarm kebakaran hanya berfungsi untuk mendeteksi api. Padahal, sistem fire alarm ini dirancang untuk mendeteksi berbagai macam bahaya yang ditimbulkan dari efek kebakaran seperti sesak napas karena asap dan keracunan karbon monoksida yang bisa dideteksi lebih awal dengan sistem yang tepat.
Untuk mendeteksi bahaya tersebut, tentunya dibutuhkan komponen khusus yang dipasang pada perangkat alarm kebakaran. Apa saja jenis komponennya ?
Smoke Detectors
Jika dilihat namanya, perangkat ini berfungsi untuk mendeteksi keberadaan asap di udara, yang biasanya menjadi tanda awal adanya kebakaran. Smoke detectors modern menggunakan sensor fotolistrik yang sangat sensitif, sehingga mampu mendeteksi partikel asap dengan cepat dan akurat.
Pemasangan smoke detectors biasanya disesuaikan dengan ukuran dan tata letak bangunan. Mereka bisa ditempatkan di ruangan kecil maupun besar untuk memastikan setiap sudut terlindungi. Meskipun ada aturan dan kode bangunan yang mengatur jumlah dan lokasi pemasangan, penting bagi Anda untuk bekerja sama dengan tim ahli fire system untuk memastikan komponen smoke detector ini dipasang dengan cara dan penempatan yang benar.
CO Detectors
Selain asap, karbon monoksida (CO) juga menjadi ancaman serius yang seringkali terlupakan. Gas ini tidak berwarna dan tidak berbau, namun sangat beracun. CO bisa terbentuk dari pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna, seperti dari pemanas air atau peralatan gas lainnya.
CO detectors menggunakan sensor elektrokimia untuk mendeteksi keberadaan gas berbahaya ini. Ketika kadar CO di udara meningkat ke level yang berbahaya, sensor akan mengirim sinyal alarm sebagai peringatan dini agar para penghuni bangunan bisa segera menyelamatkan diri.
Hand Pull Stations
Mungkin Anda pernah melihat kotak merah dengan tuas yang bisa ditarik ketika sedang darurat, itulah yang disebut hand pull stations.
Perangkat ini memungkinkan siapa saja di dalam gedung untuk memicu alarm secara manual ketika mereka melihat tanda-tanda bahaya, seperti api atau asap.
Keunggulan dari hand pull stations adalah respons cepat yang bisa mereka berikan. Alih-alih menunggu detektor otomatis bereaksi, seseorang bisa langsung mengaktifkan alarm begitu mereka menyadari adanya bahaya, sehingga proses evakuasi dan respons darurat bisa dimulai lebih cepat. Pastikan perangkat ini ditempatkan di lokasi yang mudah dijangkau dan terlihat oleh semua orang.
Horn/Strobes
Ketika alarm diaktifkan, baik secara otomatis maupun manual, horns dan strobes berperan penting untuk memberitahu semua orang di dalam gedung tentang keadaan darurat yang terjadi. Horns menghasilkan suara keras yang bisa memancing perhatian, sementara strobes memancarkan cahaya berkedip yang mudah dilihat, bahkan di area yang bising atau penuh asap.
Kombinasi suara dan cahaya ini mempermudah para penghuni bangunan untuk mengetahaui adanya peringatan walaupun banyak asap, termasuk yang mungkin memiliki gangguan pendengaran atau penglihatan. Penempatan horns dan strobes harus strategis, pastikan tidak ada area yang terlewat supaya semua orang mendapatkan peringatan dengan jelas dan cepat.
Voice Evacuation Systems
Dalam situasi darurat, terutama di gedung besar atau fasilitas umum, kepanikan bisa menjadi masalah besar. Di sinilah voice evacuation systems menjadi sangat berguna. Bukan hanya mengandalkan suara alarm, sistem ini menyiarkan pesan suara yang telah direkam sebelumnya untuk memberi arahan jelas tentang langkah-langkah evakuasi yang harus dilakukan.
Semua pesan ini bisa disesuaikan untuk berbagai skenario, mulai dari kebakaran, cuaca buruk, hingga ancaman keamanan lainnya. Dengan panduan yang jelas, proses evakuasi bisa berjalan lebih teratur dan efisien, mengurangi risiko cedera dan kepanikan masal.
Water Sensors
Tidak hanya api dan gas beracun, kebocoran air juga bisa menyebabkan kerusakan serius pada properti Anda. Water sensors dirancang untuk mendeteksi keberadaan air di area yang seharusnya kering, seperti di dekat pompa air, pemanas, atau peralatan penting lainnya.
Ketika sensor mendeteksi adanya air, maka akan langsung mengirimkan peringatan sehingga bisa langsung diketahui dan diambil tindakan untuk memperbaiki sumber kebocoran.
Temperature Sensors
Temperature Sensor berfungsi memantau perubahan suhu di lingkungan tertentu. Sensor ini bisa diatur untuk mendeteksi suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, tergantung kebutuhan.
Misalnya, di ruang server atau freezer penyimpanan makanan, menjaga suhu tetap stabil sangatlah penting. Jika suhu naik atau turun di luar batas yang ditentukan, sensor akan memberikan peringatan sehingga masalah bisa ditangani sebelum menyebabkan kerusakan atau kerugian besar. Selain itu, ada juga heat detectors yang khusus dirancang untuk mendeteksi kenaikan suhu tiba-tiba, yang seringkali menjadi tanda awal kebakaran.
Memahami semua komponen ini mungkin terdengar rumit, tapi dengan bantuan tim ahli dari Ridham Fire Alarm, proses pemasangan semua komponen bisa berjalan dengan lancar.
Bagi Anda pemilik atau pengelola bangunan atau gedung yang ingin melakukan instalasi fire alarm system atau ingin konsultasi, silahkan menghubungi kami :
Whatsapp 1 : 0823 2364 4140
Whatsapp 2 : 0852 1398 7696
ridhamteknomandiri@gmail.com | salesridhamtekno@gmail.com