Alarm kebakaran untuk industri merupakan sistem keamanan dan keselamatan pada sebuah bangunan industri (pabrik, gudang, dll) yang dirancang untuk mendeteksi berbagai tanda kebakaran, seperti munculnya asap, suhu panas yang meningkat tiba-tiba, hingga api yang menyala.
Nantinya, sistem ini akan mengeluarkan peringatan dini supaya para penghuni atau pekerja di dalam bangunan bisa segera menyelematkan diri, dan juga memberi waktu sebisa mungkin untuk menyelamatkan barang berharga agar tidak terbakar.
Selain itu, pemasangan atau instalasi fire alarm system sistem juga menjadi salah satu regulasi keselamatan kerja yang sudah ditetapkan oleh pemerintah melalui UU Nomor 4 Tahun 1982 tentang Pengamanan Kebakaran dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor: PER.02/MEN/1983, tentang Instalasi Alarm Kebakaran Automatik .
Fungsi Utama Alarm Kebakaran
Sangat penting melakukan instalasi sistem alarm kebakaran di setiap titik ruangan, khususnya ruangan atau gudang penyimpanan material yang mudah terbakar. Berikut ini beberapa fungsi utama alarm kebakaran :
1. Deteksi Awal Sebelum Kebakaran Membesar
Alarm kebakaran berfungsi untuk mendeteksi asap yang muncul, peningkatan suhu panas secara mendadak, atau percikan api yang muncul dengan cepat, sehingga dampak buruk akibat kebakaran bisa dicegah.
2. Alarm Peringatan yang Menjangkau Semua Ruangan
Ketika tanda awal kebakaran terdeteksi, maka sistem akan mengeluarkan peringatan melalui suara (seperti sirine) dan juga secara visual (lampu alarm yang berkedip) sehingga semua penghuni bisa mengetahuinya.
3. Integrasi dengan Sistem Pemadam Kebakaran
Banyak sistem alarm terhubung dengan pemadam kebakaran otomatis atau yang disebut springkler. Alat ini akan diaktifkan saat alarm berbunyi, membantu memadamkan api sebelum menyebar lebih jauh.
4. Pemantauan 24 jam Tanpa Henti
Sekarang ini sudah banyak model sistem alarm kebakaran yang bisa terintegrasi dengan Building Automation System (BAS) yang bisa dipantau dari ruang kontrol (control rooms) dan juga bisa terus beroperasi selama 24 jam tanpa henti.
Jenis Perangkat Alarm Kebakaran untuk Industri
Setelah mengetahui fungsi utama dari alarm kebakaran, berikutnya memilih jenis alarm kebakaran yang cocok untuk industri Anda. Apa saja jenisnya ?
1. Alarm Asap (Smoke Detector)
Sesua dengan namanya, alarm ini berfungsi untuk mendeteksi keberadaan asap, yang sering kali menjadi tanda awal terjadinya kebakaran. Terdapat beberapa tipe alarm asap:
- Ionization Detector: Sensitif terhadap partikel asap kecil dan dapat mendeteksi kebakaran cepat.
- Photoelectric Detector: Lebih efektif dalam mendeteksi asap dari kebakaran lambat, seperti yang berasal dari bahan-bahan yang terbakar perlahan.
2. Alarm Suhu Panas (Heat Detector)
Alarm ini mendeteksi perubahan suhu panas di dalam ruangan. Ada dua macam jenisnya:
- Fixed Temperature Heat Detector: Mengaktifkan alarm ketika suhu sudah mencapai level atau batas tertentu.
- Rate-of-Rise Heat Detector: Mendeteksi peningkatan suhu yang cepat dan mengaktifkan alarm jika terjadi kenaikan suhu secara drastis dalam waktu singkat.
3. Flame Detector
Flame detector berfungsi sebagai pendeteksi nyala api yang dimana api itu mempunyai panjang gelombang antara 760nm -1100nm. Alat ini dilengkapi dengan sensor khusus yang menggunakan infrared sebagai tranduser dalam mendeteksi nyala api. Alat ini sangat efektif untuk mendeteksi kebakaran di area terbuka atau di tempat dengan banyak sumber cahaya.
4. Gas Detector
Gas detector digunakan untuk mendeteksi keberadaan gas berbahaya, seperti LPG atau LNG, yang dapat menjadi penyebab kebakaran. Detektor ini sangat cocok dipasang pada area penyimpanan bahan kimia atau lokasi dengan risiko kebocoran gas.
5. Beam Detector
Beam detector menggunakan sinar laser untuk mendeteksi asap atau api. Alat ini cocok untuk area besar seperti gudang atau ruang produksi yang potensi kebakarannya cukup tinggi.
6. Multi-Sensor Detectors
Detektor ini menggabungkan beberapa fungsi, seperti deteksi asap, panas, dan gas dalam satu unit. Sehingga dapat memberikan perlindungan yang maksimal.
Memilih jenis alarm kebakaran yang tepat sangat penting untuk memastikan keselamatan di lingkungan industri, karena setiap jenis perangkat alarm kebakaran memiliki kelebihan dan juga cara kerja yang berbeda sesuai dengan kebutuhan spesifik lokasi pemasangan.
Penyebab Terjadinya Kebakaran pada Bangunan Industri
Selain melakukan pemasangan alarm kebakaran, ada baiknya pengelola atau pemilik industri mengetahui apa saja faktor yang menjadi penyebab utama terjadinya kebakaran, sehingga bisa dilakukan tindakan mitigasi yang tepat.
1. Korsleting Listrik
Korsleting listrik merupakan salah satu penyebab utama kebakaran di pabrik yang paling umum dan sulit terdeteksi. Penyebabnya ada berbagai macam seperti instalasi kabel listrik yang tidak terawat, kualitas kabel listrik yang buruk dan terkena rembesan air. Percikan api dari korsleting dapat menyulut bahan yang mudah terbakar di dalam ruangan.
2. Material Kecil yang Mudah Terbakar
Material kecil yang terkumpul seperti kayu, makanan, atau serbuk bahan kimia dapat meningkatkan potensi terjadinya kebakaran. Jika material kecil ini terkena percikan api, dapat menyebabkan ledakan beruntun tanpa disadari.
3. Aktivitas yang Mengeluarkan Percikan Api
Aktivitas atau proses produksi seperti pengelasan, pemotongan, atau memanaskan material dapat menghasilkan percikan api yang berpotensi menyulut kebakaran, apalagi jika dilakukan di dekat bahan yang mudah terbakar.
4. Gas dan Cairan Mudah Terbakar
Pabrik yang menggunakan atau menyimpan gas dan cairan seperti nitrogen, oksigen dan lainnya punya risiko tinggi. Jika terjadi kebocoran tabung penyimpanan gas dapat menimbulkan ledakan besar.
5. Kerusakan Peralatan dan Mesin
Peralatan dan mesin yang tidak terawat dengan baik dapat memicu kebakaran. Misalnya, gesekan antara bagian-bagian mesin yang bergerak bisa menghasilkan panas berlebih dan menyebabkan kebakaran jika tidak diperiksa secara rutin.
6. Kelalaian Manusia
Kelalaian seperti merokok sembarangan, meninggalkan peralatan menyala tanpa pengawasan, atau tidak mematikan mesin saat selesai bekerja juga menjadi penyumbang terjadinya kebakaran di pabrik. Hal ini terkesan sepele tapi cukup sering terjadi.
7. Kondisi Cuaca Ekstrem
Cuaca ekstrem seperti panas terik dan hujan lebat juga berpotensi menimbulkan kebakaran. Suhu panas yang tinggi dapat mempercepat penguapan bahan kimia atau bahan bakar. Jika uap ini bertemu dengan sumber api, maka dapat menimbulkan kebakaran. Begitu juga ketika curah hujan cukup tinggi bisa menimbulkan genangan air dan sangat berbahaya jika ada yang masuk atau merembes ke dalam aliran listrik.
Dengan memahami setiap penyebab kebakaran tersebut, Anda ataupun pengelola bisa lebih waspada dan cepat tanggap untuk mencegah terjadinya kebakaran. Supaya lebih aman, segera pasang sistem alarm kebakaran pada gedung atau pabrik Anda.
Ridham Fire Alarm sebagai perusahaan fire alarm system siap melayani pemasangan sistem alarm kebakaran di berbagai jenis bangunan di seluruh Indonesia. Jika Anda berminat order atau mau tanya-tanya dulu, silahkan hubungi :
Whatsapp 1 : 082323644140
Whatsapp 2 : 0821 2357 0762
Whatsapp 3 : 0852 1398 7696
ridhamteknomandiri@gmail.com | salesridhamtekno@gmail.com